Makalah Ekonomi - Peran Nyata BUMN/BUMD dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang disebutkan pada UU No. 19 Tahun 2003, pengertian BUMNadalah suatu badan usaha dimana modalnya dimiliki oleh pemerintah yang berasal
dari kekayaan negara.
BUMN adalah termasuk pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian secara
nasional. BUMN/BUMD didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. Hal ini
didasari oleh UUD 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) yang menyatakan bahwa;
cabang-cabang produksi penting bagi Negara yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara. Kemudian bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Namun kenyataannya, peran BUMN dalam menstabilkan serta meningkatkan
perekonomian negara belum terlaksana dengan baik. Bahkan, beberapa laba BUMN
pun terus merugi hingga akhirnya bangkrut.
Padahal, tugas pertama Negara dalam membentuk BUMN adalah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan layanan pada sektor yang belum
bisa dipenuhi atau dilakukan oleh pihak swasta, sehingga mampu menciptakan
kestabilan serta keseimbangan roda perekonomian dan pembangunan negara dan
mampu terlaksananya aspek sosial ekonomi lainnya, seperti mampu menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan menggerakan sektor - sektor usaha padat
karya, dsb. Adanya kehadiran BUMN ini seharusnya bisa membuat badan usaha
milik swasta yang kompetitif demi memajukan perekonomian serta pembangunan
negara dengan baik. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat berkerjasama dengan
pemerintah untuk terus mengevaluasi dan memantau peran nyata dan apa saja
yang dilakukan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tujuan BUMN/BUMD didirikan?
2. Apa saja fungsi BUMN/BUMD?
3. Apa saja peranan BUMN/BUMD untuk mensejahterakan masyarakatnya?
4. Apa saja contoh – contohnya? Peran nyata/program apa saja yang sudah
BUMN/BUMD itu laksanakan?
5. Bagaimana kondisi BUMN/BUMD di Indonesia saat ini?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan
kas negara
2. Mengejar dan mencari keuntungan
3. Pemenuhan hajat hidup orang banyak
4. Perintis kegiatan-kegiatan usaha
5. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
B. Fungsi BUMN/BUMD.
1. Fungsi komersial.
Salah satu tujuan mengapa suatu badan usaha dibentuk adalah untuk
memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan, BUMN/BUMD
harus mengelola sumber daya produksi secara efektif dan efisien dengan
tetap memerhatikan prinsip – prinsip manajemen. Untuk memperoleh
keuntungan yang optimal, badan usaha harus menghasilkan dan
meningkatkan produk yang berkualitas dan harga bersaing ataupun
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.
Fungsi komersial dapat terlaksana dengan baik jika memerhatikan
fungsi manajemen dan fungsi operasional, seperti
perencanaan,pengorganisasian, pengawasan, mengelola SDM, produksi,
pemasaran, serta pembelanjaan dengan sebaik - baiknya.
2. Fungsi sosial
Fungsi ini berhubungan dengan manfaat dari adanya BUMN/BUMD itu
sendiri secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Fungsi ini juga menyangkut tentang proses ahli teknologi dan ilmu
pengetahuan para pekerja. BUMN/BUMD harus membekali pengetahuan dan
keterampilan kepada para pekerjanya sesuai bidang.
Jadi, BUMN/BUMD tidak hanya memanfaatkan tenaga dan pikiran
pegawainya untuk kemajuan usaha semata tetapi juga untuk meningkatkan
kualitas dan masa depan para pegawai itu sendiri, sehingga masalah –
masalah seperti polusi atau kerusakan lingkungan bisa dikelola, ditata, dan
diminimalisir agar peluang terjadinya kecil.
3. Fungsi dalam pembangunan sosial
BUMN/BUMD juga menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan
ekonomi nasonal. Banyak yang dilakukan BUMN/BUMD untuk membantu
pemerintah, seperti peningkatan ekspor, sebagai perpanjangan tangan
pemerintah dalam pemerataan pendapata masyarakat dan pemerintah pun
bisa memungut pajak dari BUMN/BUMD tersebut.
4. Penyedia barang ekonomis dan jasa yg tidak dapat disediakan swasta.
5. Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien.
6. Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
C. Peran nyata BUMN/BUMD dalam mensejahterakan rakyat.
Banyak sekali peran nyata yang dilakukan BUMN/BUMD untuk
mensejahterakan rakyatnya, yaitu
1. PKBL.
PKBL merupakan kepanjangan dari Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan. PK (Program Kemitraan) adalah suatu program dimana BUMN
wajib memberikan pinjaman usaha dan pembinaan kepada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Lalu BL (Bina Lingkungan) adalah sebuah program
yang diberikan melalui bantuan dana untuk keperluan program/kegiatan
pengembangan masyarakat.
PKBL dimulai sejak 1983 dengan dikeluarkannya PP tentang Tata
Cara Pembinaan dan Pengawasan Perjan, Perum dan Persero. Lalu pada tahun
1989 diciptakan suatu program Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan
Koperasi yang sering disingkat PEGELKOP. Pada tahun 1994 nama program
tersebut diubah kembali dengan istilah Program Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (Program PUKK), hingga pada tahun 2003 program tersebut berganti
nama menjadi PKBL dan masih berjalan hingga saat ini.
Adanya program PK bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga terciptanya kesejahteraan
masyarakat. Sasaran dari program ini adalah para UMKM yang bisa dikatakan
memiliki status non-bankable atau berarti belum mendapatkan akses pinjaman
dari bank.
Untuk mendapatkan pinjaman ini, UMKM harus memenuhi beberapa
kategori, yaitu:
1. Omzet maksimum 1 Milyar Rupiah
2. Kekayaan bersih maksimum 200 Juta (tidak termasuk tanah dan bangunan)
3. Milik WNI dan berdiri sendiri (bukan cabang suatu perusahaan)
4. Umur usaha minimum 1 tahun dan prospektip.
Keuntungan dari program ini antara lain:
1. Grace period 3 bulan
2. Bunga relatip ringan.
3. Kesempatan pameran di dalam & luar negeri.
4. Pelatihan dan pendampingan.
5. Fasilitas rescheduling dan reconditioning.
Keistimewaan PK dari pinjaman bank adalah pinjaman yang diberikan
kepada mitra binaannya hanya dikenakan bunga 6% flat per tahun dan diberikan
pembinaan secara “gratis” baik berupa peningkatakan kapasitas dalam bentuk
pelatihan dan promosi dalam bentuk keikutsertaan pameran skala nasional atau
penyelenggaraan bazar.
Calon mitra binaannya akan dievaluasi dengan prinsip 5C (Character,
Capacity, Capital, Collateral, Condition) yang sudah digunakan di perbankan
akan tetapi tidak seketat di perbankan. Para mitra binaan akan mendapatkan
pinjaman dengan jumlah Rp 75 Juta dalam jangka waktu 1 – 3 tahun.
Kemudian, Bina Lingkungan (BK) merupakan program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian
laba BUMN. Bentuk bantuan berupa: tanggap bencana alam yaitu bantuan yang
diberikan oleh PKBL untuk orang-orang yang terkena bencana alam, kemudian
pendidikan/pelatihan yaitu bantuan yang diberikan oleh bagian PKBL di bidang
pendidikan biasanya berupa beasiswa ke sekolah-sekolah negeri serta
mengadakan pelatihan yang bertujuan untuk pengembangan sumber daya
manusia.
Selain itu bantuan juga diberikan dalam bidang kesehatan biasanya
berupa sumbangan kepada posyandu-posyandu terdekat dengan tempat BUMN
itu didirikan, bisa juga dengan mengadakan cek kesehatan gratis, kemudian
bantuan dalam prasarana & sarana umum yaitu bantuan yang diberikan dengan
cara perbaikan fasilitas umum yang ada di sekitar tempat BUMN didirikan,
pembangunan sarana ibadah, pelestarian alam, serta bantuan sosial
kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dan bentuk bantuan
lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program
Kemitraan.
Dengan adanya program PKLB ini, BUMN/BUMD berharap para
UMKM dapat mengembangkan usaha mereka tidak hanya menjangkau pasar
dalam negeri tetapi juga hingga merambah ke luar negeri. Dengan
memanfaatkan seluruh sektor, PKBL diharapkan menghasilkan mitra binaan
yang unggul dan sukses sehingga mampu memberikan hasil maksimal dan
membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhannya.
Lebih dari itu mereka juga mampu untuk menghasilkan produk atau jasa yang
bermanfaat bagi masyarakat luas.
.
2. Mengelola sumber daya strategi.
Disini Badan Usaha Milik Negara berperan dalam pengelola sumber
daya strategi, maksudnya adalah seperti yang sudah tertulis dalam pengertian
BUMN itu sendiri yaitu BUMN diharapkan dapat memberikan barang dan jasa
untuk masyarakat, dalam menciptakan barang ataupun menyediakan jasa
BUMN secara otomatis mengelola sumber daya yang ada, yang pastinya
dengan menggunakan suatu strategi dan nantinya diharapkan dapat dipetik
suatu hasil untuk kemudian dapat diberikan dan bermanfaat untuk masyarakat.
Jika dikelola dengan strategi yang baik maka akan timbul industri strategi.
Industri strategi adalah adalah industri pengolahan yang memproses
output dari industri dasar menjadi barang bernilai tambah yang tinggi. Produk
hasil industri ini biasanya adalah barang intermediate atau barang modal yang
akan digunakan oleh industri hilir untuk memproduksi barang dan jasa. Industri
strategis memang salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Saat ini, Kementrian Perindustrian sudah menetapkan 49 perusahaan
industri dan 14 kawasan industri yang terdiri dari tidak hanya perusahaan
BUMN, tetap juga ada perusahaan terbuka, dan industri padat modal dan
padat karya. Beberapa contoh dari industri strategis yang dilakuka
BUMN/BUMD adalah industri semen. Industri semen menjadi salah satu
komoditas unggulan yang menunjang tumbuh kembang industri dan ekonomi
Indonesia. Industri semen ini salah satunya dilakukan oleh BUMN Semen
Padang di Padang.
Adanya beberapa industri semen besar di Indonesia ini membuat
kebutuhan industri semen dalam negeri dapat tercukupi dengan produksi
dalam negeri, tanpa harus mengimpor. Dengan tercukupinya kebutuhan
semen, pembangunan di Indonesia seperti perumahan dan infrastruktur lain
dapat berkembang dengan pesat.
Industri besi dan baja juga merupakan salah satu komoditas unggulan
yang menunjang tumbuh kembang industri dan ekonomi. Indonesia memiliki
sejumlah tambang besi yang cukup potensial sehingga dapat menghasilkan
besi dan baja dalam jumlah cukup banyak. Industri besi dan baja paling awal di
Indonesia dikelola oleh PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.
Awalnya, pabrik ini mulai menghasilkan besi lempengan. Sekarang,
pabrik ini telah menghasilkan berbagai jenis besi beton serta pelat besi. Pabrik
ini kemudian mampu melebur bijih besi dari Ujung Kulon dan Lampung.
Kebutuhan besi Indonesia yang semakin meningkat sempat membuat
Indonesia harus mengimpor batangan besi. Namun, kini Indonesia kemudian
terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi besinya hingga
tak lagi harus mengimpor.
PT Krakatau Steel pun berkembang dengan cukup pesat hingga
mampu memproduksi besi beton serta aneka jenis bahan baku untuk
pembuatan baja yang dibutuhkan pabrik besi dan baja lain.
Dengan adanya industri strategis tersebut, para BUMN/BUMD
diharapkan mampu menghasilkan produk lewat teknologi tinggi dan menjadi
barang bernilai tambah yang tinggi, selain itu juga diharapkan mampu
menimbulkan sektor - sektor pola padat karya sehingga mampu mengurangi
angka pengangguran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
3. Menggerakan program Padat Karya Tunai.
Padat Karya Tunai merupakan program pemerintah berupa kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal, bersifat
produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan
teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tujuan dari program ini adalah
mengoptimalkan tenaga kerja daerah sekaligus mempercepat peningkatan
kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Program ini berupa membuka
lapangan kerja atau menggelontorkan dana untuk membantu memperbaiki
infrastruktur, sarana dan prasarana di suatu daerah.
4. Kontributor perekonomian negara.
BUMN memiliki sumbangan yang tidak kecil untuk menopang
perekonomian kita. Pelaksanaan peran BUMN tersebut diwujudkan dalam
kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian, seperti sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan. Selanjutnya,
keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan
perdagangan serta konstruksi.
Memang, belum semua sektor berhasil dengan baik karena ada
berbagai hambatan di dalamnya, namun BUMN sudah menunjukkan
perkembangan positif dari waktu ke waktu. Keberadaan BUMN diharapkan
menjadi agen pembangunan, tepatnya sebagai instrumen negara untuk
memenuhi tujuan-tujuan pembangunan tertentu, misalnya menyediakan
produk-produk yang penting bagi negara dan masyarakat, menstabilisasi
harga-harga barang, menyerap tenaga kerja, sebagai kontributor pemasukan
negara melalui deviden, pajak, dan lain-lain.
BUMN yang ditujukan menjadi agent of development, serta mengambil
posisi untuk mencari keuntungan bagi negara. BUMN merupakan milik negara
yang pembentukannya ditetapkan dengan UU, termasuk proses Penyertaan
Modal Negara (PMN) karena menggunakan uang rakyat. BUMN juga termasuk
organisasi hibrida karena diperbolehkan untuk mengelola dua jenis dana yang
terdiri atas dana publik dari keuangan negara tersebut dan swasta.
Dengan ciri dan bentuk seperti itu, BUMN harus memijakkan kaki pada
dua sisi yang bisa dikatakan kontradiktif. Di satu sisi, BUMN harus menjalankan
bisnis dengan mengikuti tata kelola yang baik (governance). Di sisi lain, BUMN
juga harus dapat berperan sebagai organisasi publik yang memberikan
pelayanan pada publik.
Dalam kenyataan, sejak munculnya BUMN-BUMN di Indonesia,
kebanyakan perusahaan negara itu justru malah menghasilkan masalah baik
bagi BUMN itu sendiri maupun bagi negara serta rakyat. Seringkali, di satu sisi
tujuan penyediaan produk dan penyerapan tenaga kerja tercapai, tapi di sisi
lain inefisiensi, korupsi, kolusi, nepotisme, dan kerugian merajalela
menghinggapi BUMN-BUMN itu.
Saat ini, boleh dikatakan bahwa BUMN tengah menunjukkan era
kebangkitannya setelah serangkaian program penyehatan dan pemulihan
perusahaan dilakukan pasca krisis ekonomi Indonesia 1998. Ada tiga indikator
kebangkitan BUMN saat ini yaitu; Pertama, dukungan dan keterlibatan BUMN
dalam sejumlah proyek strategis nasional. Kedua, semakin meningkatnya
jumlah BUMN yang melakukan ekspansi operasi di kawasan. Ketiga, semakin
banyaknya BUMN nasional yang mendapatkan pengakuan kinerja ditingkat
internasional. Tiga indikator itu masih belumlah cukup, masih sering terdengar
pertanyaan tentang bagaimana format terbaik untuk BUMN kita.
5. Merintis kegiatan usaha yang belum dapat digarap swasta.
Badan usaha yang berbasiskan swasta akan memerlukan modal yang
besar untuk dapat mengambil tender di bidang-bidang potensial. Sehingga tidak
banyak perusahaan swasta maupun koperasi yang dapat menggarap dengan
cepat dan baik sektor-sektor tertentu. Dengan kewenangan pemerintah, BUMN
dapat mengupayakan perhatian bagi sektor-sektor yang masih terabaikan
padahal potensial.
Jika memang diperlukan, pemerintah dapat melakukan impor tenaga
kerja, mesin-mesin dan alat produksi lainnya sebagai faktor produksi dalam
kegiatan usaha di sektor tertentu. Tentu saja dengan pertimbangan neraca
pembayaran.
6. Menyediakan lapangan kerja.
BUMN dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi banyak orang. Hal
ini berkaitan erat dengan dibutuhkannya tenaga kerja di berbagai sektor dan
wilayah seluruh Indonesia. Sehingga akan terjadi pembukaan lapangan kerja
hijau yang merata di seluruh wilayah nusantara. Gaji yang diberikan dan
fasilitas penunjang seperti jaminan keselamatan dan kecelakaan kerja yang
diberikan oleh BUMN juga dapat menjadi bagian dari usaha peningkatan taraf
hidup rakyat.
7. Memberikan bimbingan terhadap golongan ekonomi lemah.
Keberadaan BUMN sebagai pusat dari perekonomian potensial negara
akan membuat banyak pihak swasta belajar mengembangkan diri. BUMN dapat
menginspirasi atau bahkan membimbing pihak swasta agar dapat
mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kita lihat saja PT Pos yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi,
pada zaman dahulu perusahaan yang dulunya berjenis jawatan ini menjadi
pilihan mutlak bagi masyarakat yang ingin berkirim kabar atau barang dengan
saudara.
Pada hari ini kita dapat menyaksikan pertumbuhan berbagai usaha
swasta yang bergerak di bidang jasa kurir dan telekomunikasi. Mulai dari Tiki
hingga JNE saat ini sudah dapat membantu meringankan kewajiban PT Pos
melayani masyarakat di pelosok daerah. Belum lagi perkembangannya yang
hanya menerima pengiriman surat hingga detik ini sudah dapat melayani
pembayaran listrik, pembayaran PDAM, pembayaran pajak, dan bahkan
melayani pembelian pulsa.
D. Contoh – contoh BUMN/BUMD dan programnya dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
1. PT Pertamina
PT Pertamina mengadakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
atau PKBL. Program Kemitraan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil mitra binaan PT Pertamina agar menjadi tangguh dan mandiri
sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar wilayah operasi Pertamina. Hal tersebut diharapkan akan
dapat mendukung kegiatan usaha Pertamina maupun mitra bisnis.
Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi
sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba BUMN dan bersifat hibah.
Pelaksanakan PKBL dari PT Pertamina ini didasari oleh bentuk
komitmen tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. PKBL
telah dilaksanakan Pertamina sejak tahun 1993, dimana setiap tahunnya
terjadi peningkatan jumlah penyaluran dana untuk program ini.
Terdapat banyak mitra binaan PKBL Pertamina yang telah mandiri dan
tangguh, dimana hal tersebut dapat dibuktikan dengan pesatnya
perkembangan usaha mereka. Saat ini mereka telah melakukan aktivitas
pemasaran tidak hanya menjangkau pasar dalam negeri tetapi juga hingga
merambah ke luar negeri.
Keberhasilan PKBL dalam mengelola para mitra binaan juga terlihat
dengan berbagai penghargaan yang diperoleh. Penghargaan yang didapat
untuk Program Kemitraan antara lain adalah Gelar Karya PKBL BUMN Award
2011, sebagai The Best Executive Citra Awards dalam kegiatan tingkat Asean
Programme Consultant Indonesia Consortium.
Hal ini menunjukkan bahwa keseriusan dan eksistensi PKBL telah
diakui secara luas. Dengan memanfaatkan seluruh sektor, PKBL
menghasilkan mitra binaan yang unggul dan sukses sehingga mampu
memberikan hasil maksimal dan membuat masyarakat menjadi lebih kreatif
dalam memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu mereka juga mampu untuk
menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
PT Pertamina juga menetapkan BBM Satu Harga, dikarenakan harga
BBM yang kompetitif ikut merangsang kegiatan ekonomi masyarakat.
Ditambah lagi dengan penerapan BBM Satu Harga di seluruh Nusantara yang
di samping memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat, juga berperan
untuk menstimulasi kegiatan perekonomian masyarakat.
Dengan adanya ketetapan BBM Satu Harga ini, membuat harga BBM
menjadi lebih terjangkau dan masyarakat diharapkan menjadi lebih leluasa
dalam melakukan aktivitas ekonomi, lebih produktif dan distribusi barang
menjadi lebih efisien, sehingga akan memengaruhi harga – harga barang
lainnya.
Salah satu contoh akibat adanya program BBM Satu Harga ini adalah
panen bawang di desa di NTT meningkat mencapai 6 kali lipat. Hal itu
disebabkan karena para petani bawang tidak lagi kesulitan mencari bahan
bakar karena sejak masuknya program BBM Satu Harga tersebut, BBM untuk
traktor menjadi lebih murah dan pasokannya pun lancar.
Maka dari itu, adanya program – program yang dilaksanakan PT
Pertamina tersebut sangat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. PT Telkomunikasi Indonesia Tbk
Telkom melaksanakan program PKD (Pemenuhan Kebutuhan Dasar)
dengan menyumbangkan fasilitas dan layanan ICT. Sebagai koordinator dan
PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Perum Percetakan Negara Republik
Indonesia (PNRI), dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)
sebagai BUMN pendamping.
SD Al Rahmah adalah satu dari dua sekolah yang mendapat bantuan
perbaikan dan penyediaan sarana dan prasarana sekolah dari BUMN. Salah
satunya, yaitu bantuan dari Telkom yang memberikan melengkapi sarana
sekolah dengan Broadband Learning Center (BLC) agar para siswa dapat
mengikuti perkembangan informasi dan dapat mempelajar penggunaan
information & communication technology (ICT) dalam kegiatan belajar-
mengajar.
Alasan mengapa Telkom menyubangkan fasilitas dan layanan ICT
adalah karena ICT menjadi kebutuhan prioritas bagi masyarakat. Oleh karena
itu, Telkom sebagai BUMN telekomunikasi digital juga melengkapi beberapa
bantuan dasar dengan fasilitas dan layanan ICT. Telkom beriharap dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan
dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
E. Kondisi BUMN/BUMD saat ini.
Menurut Said Didu, pengamat BUMN, kondisi BUMN di Indonesia sejak 2005
memang tidak baik, bahkan ada yang memprihatinkan. Contohnya yaitu, PT
Garuda Indonesia. PT Garuda terus mengalami kerugian setiap tahunnya. Pada
tahun 2017, PT Garuda rugi hingga Rp 2,88 T. Hal ini disebabkan adanya total
pengeluaran yang naik 13% hingga US$ 4,25 milliar.
PT Garuda mencatat kerugian USD 127,97 juta atau setara Rp 1,86 triliun
dalam kurun waktu Januari-September 2018. Angka ini menurun 38,31 persen. PT
Garuda terus merugi karena disebabkan beberapa faktor, di antaranya peningkatan
biaya operasional yang dipengaruhi kenaikan biaya perawatan, imbas dari naiknya
harga minyak dunia.
Contoh berikutnya, yaitu PLN yang pada kuartal ke III di 2018 mengalami
kerugian sebesar Rp 18 Trilliun. Kerugian tersebut terjadi karena adanya
pelemahan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena selama ini PLN sering
kali kontrak dengan independent power producer (IPP) dan menggunakan dolar AS
untuk transaksi pembayaran.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah informasi tentang peran nyata BUMN/BUMD dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dari uraian diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa BUMN adalah suatu badan usaha dimana modalnya dimiliki
oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan negara, termasuk pelaku ekonomi
dalam sistem perekonomian secara nasional dan didirikan dengan tujuan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat
di berbagai sektor.
Adapun peran nyata BUMN/BUMD dalam meningkatkan kesejahteraan
masyrakat, yaitu:
1. Melakukan PKBL
2. Mengelola sumber daya strategi
3. Menggerakan program Padat Karya Tunai
4. Kontributor perekonomian negara
5. Merintis kegiatan usaha yang belum dilakukan sektor swasta
6. Menyediakan lapangan pekerjaan
7. Memberikan bimbingan terhadap golongan ekonomi lemah
Beberapa contoh BUMN yang sudah melaksanakan program –
program diatas adalah PT Telkomunikasi Indonesia Tbk dengan pemberian
layanan dan fasilitas ICT dan PT Pertamina dengan pelaksanaan program
PKBL.
Akan tetapi kondisi BUMN akhir – akhir ini memang sedang tidak baik,
bahkan ada yang memprihatinkan, seperti Contohnya yaitu, PT Garuda
Indonesia yang terus mengalami kerugian setiap tahunnya dan PLN yang pada
kuartal ke III di 2018 mengalami kerugian sebesar Rp 18 Trilliun.
0 komentar: