Maret 27, 2019
Bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita ini disebut hidrosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi.
A. Siklus Air (Siklus Hidrologi)
Jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (daur) air.
Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a. Siklus air pendek
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,65oC). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).
Uap air berubah menjadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut/lautan sebagai hujan.
b. Siklus air sedang
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/geografi/MO_137/images/geo108_02.gif
Uap air yang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah encapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.
c. Siklus air panjang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh26Qq4t007OL0kyOopBzRK1CuqqQ0DSVqKS-N-KtG_GyEGY8fVjMPEoubL-yIR1jiJH-0OuZaclnWvQhxF2CZ4VMBs4OcLuhseEj4v71Y698Uacm6vnQBc12HBQEG24gFsiXkA5HEaOs5R/s400/siklus-panjang.jpg
Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda lainnya. Uap yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensasi bahkan membeku, membentuk awan yang terdiri dari kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju mencair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.
Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :
Unsur-unsur
Penjelasan
Evaporasi
penguapan dari badan air secara langsung
Transpirasi
penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
Respirasi
penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
Evapotranspirasi
perpaduan evaporasi dan transpirasi
Kondensasi
proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan
Presipitasi
segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju
Infiltrasi
air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
Perkolasi
air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau groundwater
Run off
air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.
B. Perairan Darat
1) Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah.
Penyebab perbedaan kedalaman air tanah
1. Perbedaan topografi.
2. Perbedaan jenis tanah
3. Curah hujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
Jenis air tanah
Penjelasan
Contoh
Air tanah permukaan (Freatik)
tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable).
Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa
Air tanah dalam
air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable).
Sumur bor atau artesis
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
Jenis air tanah
Penjelasan
Air Vadose (meteoric)
air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
air tanah turbir
air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen
air tanah juvenil
air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2) Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3) Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
2). Danau
Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.
Jenis Danau
Penjelasan
Contoh
Tektonik
danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
Vulkanik
danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
Tektono-Vulkanik
danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
danau Toba di Sumatera Utara
Karst
danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.
Doline, Uvala
Glasial
danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.
terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
Waduk atau Bendungan
danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi.
Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat,
3). Rawa
Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Manfaat rawa bagi manusia, antara lain :
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
4). Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
Jenis Sungai
Penjelasan
Contoh
Sungai Hujan
Sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air.
Sebagian besar sungai-sungai yang ada di Indonesia
Sungai Gletser,
sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)
Sungai Campuran
sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
Jenis Sungai
Penjelasan
Contoh
Sungai Permanen
sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap
sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
Sungai Periodik
sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.
sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
Sungai Episodik
sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak.
Sungai Kalada di pulau Sumba
Sungai Ephemeral
sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan arah alirannya, sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
Jenis Sungai
Penjelasan
Sungai Konsekuen
sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal
Sungai Subsekuen atau strike valley
sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan
Sungai Obsekuen
sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen
Sungai Resekuen
sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
Sungai Insekuen
sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
Jenis Sungai
Penjelasan
Sungai Anteseden
sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
Sungai Superposed
sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate).
Jenis Sungai
Penjelasan
Radial Sentripetal
pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat
di daerah basin (cekungan)
Radial sentrifugal
pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut
Dendritik
pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
Trellis
pola aliran yang menyirip seperti daun. Aliran di daerah lipatan
Rektangular
pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90. Aliran di daerah patahan
Pinate
pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip
Anular
pola aliran sungai yang membentuk lingkaran. Mengalir melalui daerah berstruktur dome (kubah).
Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
Bagian Sungai
Ciri-ciri
Hulu
· arusnya deras,
· daya erosinya besar,
· arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal.
· Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs),
· kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
· tidak terjadi pengendapan.
Tengah
· arusnya tidak begitu deras,
· daya erosinya mulai berkurang,
· arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal),
· palung sungai berbentuk U (konkaf),
· mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
· mulai terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180atau lebih.
Hilir
· arusnya tenang,
· daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
· banyak terjadi pengendapan,
· sering terjadi meander
· di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed.
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus.
Jenis DAS
Penjelasan
DAS gemuk
suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
DAS kurus
DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS
Dampak dari Kerusakan DAS
· Lingkungan DAS semakin bertambah gundul,
· Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
· air sungai meluap, sering terjadi banjir,
· akan terbentuk delta sungai,
· dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
C. Perairan Laut
Jenis Laut
Menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi, laut Ingresi dan laut Regresi.
Jenis Laut
Penjelasan
Contoh
Laut Transgresi (laut yang meluas),
terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es.
laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara
Laut Ingresi
laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat
palung Mindanau yang dalamnya 10.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
Laut Regresi
laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut
Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut pedalaman.
Jenis Laut
Penjelasan
Contoh
Laut tepi
(laut pinggir)
laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
Laut pertengahan
laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau.
Tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan laut-laut di kepulauan Indonesia.
Laut pedalaman
laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan
Laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
Jenis Laut
Penjelasan
Zone Lithoral
wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
Zone Epineritik
Laut-laut yang memiliki kedalaman antara 0 – 50 meter. Banyak terumbu karang, padang lamun.
Zone Neritik
Laut yang memiliki kedalaman antara 50 – 200 m. Merupakan zone laut tempat hidup banyak organism laut karena sinar matahari masih tembus sampai ke dasar laut, sehingga memudahkan tumbuhan laut melakukan fotosintesis.
Zone Bathial
Laut yang memiliki kedalaman antara 200 – 2.000 m. Sudah mulai jarang organism laut
Zone Abbysal
Laut yang memiliki kedalaman antara 2.000 – 5.000 m. sangat jarang organism laut. Tempat hidup predator pemakan bangkau yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Contoh ikan angler.
Zone Hadal
Laut yang memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m.
Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)
Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut.
b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut.
Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai
d = ½ ( V x t)
berikut:
di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu
Misalnya diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t) ada 4 detik dan kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik, maka kedalaman laut dapat dihitung sebagai berikut:
d = ½ ( V x t)
d = ½ (1.600 x 4)
d= ½ x 6.400 m
d= 3.200 m
jadi kedalaman laut adalah 3.200 m
Morfologi Dasar Laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2. Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
Relief
Penjelasan
Contoh
Gunung laut
gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Gunung Krakatau.
Seamount
gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
Guyot
gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar
Banyak terdapat di lautan Pasifik.
Punggung laut (ridge)
punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
punggung laut Sibolga.
Ambang Laut
pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
Lubuk laut (basin)
dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Palung laut (trog)
lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi
Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
Gerak Air Laut
Gerakan air laut yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
Arus laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ketempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Faktor-faktor yang mempengaruhi arus laut, antara lain :
1. Gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.
2. Angin yang bertiup
3. Perbedaan kadar garam.
Nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra :
a. Di Samudera Pasifik
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara
arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
Arus Kuroshio
lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
Arus Kalifornia
mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
Arus Oyashio
arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Humboldt atau Arus Peru
lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
Arus Australia Timur
merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°- 40°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.
Di sepanjang garis khatulistiwa
Arus pengisi/arus perata disebut “arus kompensasi”
Arus Khatulistiwa Utara dan Arus Khatulistiwa Selatan setelah bergerak,meninggalkan tempat yang tinggi airnya lebih rendah dari sekitarnya, sehingga segera tempat ini diisi oleh aliran air laut baru yang membentuk arus. Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.
b. Di Samudera Atlantik
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara
arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
Arus Teluk Gulfstream
arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida).
Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
Arus Labrador
berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
Arus Canari
arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Brazilia
lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
Arus Benguela
lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus Brazilia yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°- 40°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
c. Di Samudera Hindia
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Musim Barat Daya
arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
Arus Musim Timur Laut
arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Maskarena dan Arus Agulhas,
arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
Peta Arus Laut Dunia
Gelombang laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”.
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadib hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
Gerakan permukaan
Penjelasan
Gerak osilasi
gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.
Gerak translasi
gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
Gerak swash dan back swash
berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash
Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:
Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut.
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama).
2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi Matahari - bulan - B u m i membentuk sudut 900. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).
Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.
B. Kualitas Air Laut
Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, kecerahan, dan salinitas.
1. Suhu air laut
Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.
Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.
Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2°C.
Pola suhu di perairan laut pada umumnya:
a. Makin ke kutub makin dingin.
Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.
b. Makin ke bawah makin dingin
Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2° C (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.
2. Kecerahan Air Laut
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zatzat organik maupun anorganik yang ada.
Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab:
Warna air laut
Penyebab
Biru
sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain.
Kuning
dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina.
Hijau
adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar.
Merah
banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah atau ganggang merah yang terapung-apung.
Ungu
adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar fosfor seperti di laut ambon.
Hitam
di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
Putih
permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.
3. Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu.
Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan.
Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi.
b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah.
Organisme Laut
Banyak organism yang terdapat di laut, organisme laut dibagi dalam jenis-jenis Plankton, Nekton dan Bentos.
Organisme Laut
Penjelasan
Plankton
Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tumbuhan) dan zooplankton (golongan hewan).
1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang di air merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.
2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace.
Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
Nekton
Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain.
Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Bentos dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1) Bentos sesil adalah organisme dasar laut yang tidak bergerak contoh terumbu karang, koral, dll,
2) Bentos vagile adalah organisme dasar laut yang bergerakBeberapa contoh kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut dan lain-lain.
Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).
Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Wilayah Laut
Penjelasan
Batas Laut Teritorial
Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di dalamnya.
Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km).
Batas Landas Kontinen
menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter.
Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut.
Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing.
Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) keduanya menggunakan Batas Landas Kontinen.
Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik.
ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut.
Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.
1. Pengertian Hidrosfer Bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya...
BAB 6 DINAMIKA PERUBAHAN HIDROSFER
BAB 6 DINAMIKA PERUBAHAN HIDROSFER
1. Pengertian HidrosferBAB 6 DINAMIKA PERUBAHAN HIDROSFER
8
10
99
Bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita ini disebut hidrosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi.
A. Siklus Air (Siklus Hidrologi)
Jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (daur) air.
Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a. Siklus air pendek
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,65oC). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).
Uap air berubah menjadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut/lautan sebagai hujan.
b. Siklus air sedang
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/geografi/MO_137/images/geo108_02.gif
Uap air yang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah encapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.
c. Siklus air panjang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh26Qq4t007OL0kyOopBzRK1CuqqQ0DSVqKS-N-KtG_GyEGY8fVjMPEoubL-yIR1jiJH-0OuZaclnWvQhxF2CZ4VMBs4OcLuhseEj4v71Y698Uacm6vnQBc12HBQEG24gFsiXkA5HEaOs5R/s400/siklus-panjang.jpg
Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda lainnya. Uap yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensasi bahkan membeku, membentuk awan yang terdiri dari kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju mencair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.
Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :
Unsur-unsur
Penjelasan
Evaporasi
penguapan dari badan air secara langsung
Transpirasi
penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
Respirasi
penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
Evapotranspirasi
perpaduan evaporasi dan transpirasi
Kondensasi
proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan
Presipitasi
segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju
Infiltrasi
air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
Perkolasi
air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau groundwater
Run off
air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.
B. Perairan Darat
1) Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah.
Penyebab perbedaan kedalaman air tanah
1. Perbedaan topografi.
2. Perbedaan jenis tanah
3. Curah hujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
Jenis air tanah
Penjelasan
Contoh
Air tanah permukaan (Freatik)
tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable).
Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa
Air tanah dalam
air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable).
Sumur bor atau artesis
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
Jenis air tanah
Penjelasan
Air Vadose (meteoric)
air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
air tanah turbir
air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen
air tanah juvenil
air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2) Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3) Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
2). Danau
Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.
Jenis Danau
Penjelasan
Contoh
Tektonik
danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
Vulkanik
danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
Tektono-Vulkanik
danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau.
danau Toba di Sumatera Utara
Karst
danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.
Doline, Uvala
Glasial
danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.
terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
Waduk atau Bendungan
danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi.
Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat,
3). Rawa
Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Manfaat rawa bagi manusia, antara lain :
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
4). Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
Jenis Sungai
Penjelasan
Contoh
Sungai Hujan
Sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air.
Sebagian besar sungai-sungai yang ada di Indonesia
Sungai Gletser,
sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)
Sungai Campuran
sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
Jenis Sungai
Penjelasan
Contoh
Sungai Permanen
sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap
sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
Sungai Periodik
sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.
sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
Sungai Episodik
sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak.
Sungai Kalada di pulau Sumba
Sungai Ephemeral
sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan arah alirannya, sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
Jenis Sungai
Penjelasan
Sungai Konsekuen
sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal
Sungai Subsekuen atau strike valley
sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan
Sungai Obsekuen
sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen
Sungai Resekuen
sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
Sungai Insekuen
sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
Jenis Sungai
Penjelasan
Sungai Anteseden
sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
Sungai Superposed
sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate).
Jenis Sungai
Penjelasan
Radial Sentripetal
pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat
di daerah basin (cekungan)
Radial sentrifugal
pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut
Dendritik
pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
Trellis
pola aliran yang menyirip seperti daun. Aliran di daerah lipatan
Rektangular
pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90. Aliran di daerah patahan
Pinate
pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip
Anular
pola aliran sungai yang membentuk lingkaran. Mengalir melalui daerah berstruktur dome (kubah).
Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
Bagian Sungai
Ciri-ciri
Hulu
· arusnya deras,
· daya erosinya besar,
· arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal.
· Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs),
· kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
· tidak terjadi pengendapan.
Tengah
· arusnya tidak begitu deras,
· daya erosinya mulai berkurang,
· arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal),
· palung sungai berbentuk U (konkaf),
· mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
· mulai terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180atau lebih.
Hilir
· arusnya tenang,
· daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
· banyak terjadi pengendapan,
· sering terjadi meander
· di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed.
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus.
Jenis DAS
Penjelasan
DAS gemuk
suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
DAS kurus
DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS
Dampak dari Kerusakan DAS
· Lingkungan DAS semakin bertambah gundul,
· Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
· air sungai meluap, sering terjadi banjir,
· akan terbentuk delta sungai,
· dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
C. Perairan Laut
Jenis Laut
Menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi, laut Ingresi dan laut Regresi.
Jenis Laut
Penjelasan
Contoh
Laut Transgresi (laut yang meluas),
terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es.
laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara
Laut Ingresi
laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat
palung Mindanau yang dalamnya 10.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
Laut Regresi
laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut
Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut pedalaman.
Jenis Laut
Penjelasan
Contoh
Laut tepi
(laut pinggir)
laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
Laut pertengahan
laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau.
Tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan laut-laut di kepulauan Indonesia.
Laut pedalaman
laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan
Laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
Jenis Laut
Penjelasan
Zone Lithoral
wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
Zone Epineritik
Laut-laut yang memiliki kedalaman antara 0 – 50 meter. Banyak terumbu karang, padang lamun.
Zone Neritik
Laut yang memiliki kedalaman antara 50 – 200 m. Merupakan zone laut tempat hidup banyak organism laut karena sinar matahari masih tembus sampai ke dasar laut, sehingga memudahkan tumbuhan laut melakukan fotosintesis.
Zone Bathial
Laut yang memiliki kedalaman antara 200 – 2.000 m. Sudah mulai jarang organism laut
Zone Abbysal
Laut yang memiliki kedalaman antara 2.000 – 5.000 m. sangat jarang organism laut. Tempat hidup predator pemakan bangkau yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Contoh ikan angler.
Zone Hadal
Laut yang memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m.
Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)
Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut.
b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut.
Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai
d = ½ ( V x t)
berikut:
di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu
Misalnya diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t) ada 4 detik dan kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik, maka kedalaman laut dapat dihitung sebagai berikut:
d = ½ ( V x t)
d = ½ (1.600 x 4)
d= ½ x 6.400 m
d= 3.200 m
jadi kedalaman laut adalah 3.200 m
Morfologi Dasar Laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2. Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
Relief
Penjelasan
Contoh
Gunung laut
gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Gunung Krakatau.
Seamount
gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
Guyot
gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar
Banyak terdapat di lautan Pasifik.
Punggung laut (ridge)
punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
punggung laut Sibolga.
Ambang Laut
pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
Lubuk laut (basin)
dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Palung laut (trog)
lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi
Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
Gerak Air Laut
Gerakan air laut yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
Arus laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ketempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Faktor-faktor yang mempengaruhi arus laut, antara lain :
1. Gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.
2. Angin yang bertiup
3. Perbedaan kadar garam.
Nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra :
a. Di Samudera Pasifik
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara
arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
Arus Kuroshio
lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
Arus Kalifornia
mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
Arus Oyashio
arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Humboldt atau Arus Peru
lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
Arus Australia Timur
merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°- 40°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.
Di sepanjang garis khatulistiwa
Arus pengisi/arus perata disebut “arus kompensasi”
Arus Khatulistiwa Utara dan Arus Khatulistiwa Selatan setelah bergerak,meninggalkan tempat yang tinggi airnya lebih rendah dari sekitarnya, sehingga segera tempat ini diisi oleh aliran air laut baru yang membentuk arus. Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.
b. Di Samudera Atlantik
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara
arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
Arus Teluk Gulfstream
arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida).
Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
Arus Labrador
berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
Arus Canari
arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Brazilia
lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
Arus Benguela
lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus Brazilia yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°- 40°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
c. Di Samudera Hindia
Letak
Nama Arus
Penjelasan
Utara Khatulistiwa
Arus Musim Barat Daya
arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
Arus Musim Timur Laut
arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut.
Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan
arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Maskarena dan Arus Agulhas,
arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
Arus Angin Barat
lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
Peta Arus Laut Dunia
Gelombang laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”.
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadib hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
Gerakan permukaan
Penjelasan
Gerak osilasi
gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.
Gerak translasi
gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
Gerak swash dan back swash
berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash
Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:
Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut.
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama).
2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi Matahari - bulan - B u m i membentuk sudut 900. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).
Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.
B. Kualitas Air Laut
Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, kecerahan, dan salinitas.
1. Suhu air laut
Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.
Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.
Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2°C.
Pola suhu di perairan laut pada umumnya:
a. Makin ke kutub makin dingin.
Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.
b. Makin ke bawah makin dingin
Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2° C (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.
2. Kecerahan Air Laut
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zatzat organik maupun anorganik yang ada.
Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab:
Warna air laut
Penyebab
Biru
sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain.
Kuning
dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina.
Hijau
adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar.
Merah
banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah atau ganggang merah yang terapung-apung.
Ungu
adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar fosfor seperti di laut ambon.
Hitam
di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
Putih
permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.
3. Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu.
Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan.
Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi.
b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah.
Organisme Laut
Banyak organism yang terdapat di laut, organisme laut dibagi dalam jenis-jenis Plankton, Nekton dan Bentos.
Organisme Laut
Penjelasan
Plankton
Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tumbuhan) dan zooplankton (golongan hewan).
1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang di air merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.
2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace.
Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
Nekton
Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain.
Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Bentos dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1) Bentos sesil adalah organisme dasar laut yang tidak bergerak contoh terumbu karang, koral, dll,
2) Bentos vagile adalah organisme dasar laut yang bergerakBeberapa contoh kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut dan lain-lain.
Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).
Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Wilayah Laut
Penjelasan
Batas Laut Teritorial
Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di dalamnya.
Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km).
Batas Landas Kontinen
menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter.
Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut.
Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing.
Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) keduanya menggunakan Batas Landas Kontinen.
Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik.
ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut.
Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
welcome
widget
Labels
Mengenai Saya
Arsip Blog
- Mei 2019 (54)
- April 2019 (8)
- Maret 2019 (33)
- Januari 2019 (1)
0 komentar: